Baby Hello Kitty

Kamis, 17 Maret 2016

Sistem Peredaran Darah Pada Manusia



Sistem peredaran darah manusia, pembuluh nadi (arteri) berwarna merah dan pembuluh balik (vena) berwarna biru.
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).
Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
  1. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi).
  2. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.
Peredaran darah terdiri dari:
  1. Peredaran darah terbuka
  2. Peredaran darah tertutup

Bagian-Bagian Lidah Dan Fungsinya

Penjelasan singkat tentang Bagian-bagian lidah dan fungsinya akan di ditulis di bawah ini dalam artikel sederhana semoga ikut nambah wawasan kita dalam memahami indera rasa yang kita miliki.
Lidah adalah struktur otot yang memiliki organ untuk menerima rasa. Organ untuk rasa rasa ini adalah selera. Lidah terletak di dalam mulut dan merupakan otot yang penting. Lidah tidak memiliki tulang. Lidah memiliki warna kemerahan atau merah muda. Fungsi utama lidah adalah indera rasa, membatu dalam mengunyah makanan, menelan makanan dan berbicara. Mungkin ada pertanyaan seperti berikut sebutkan bagian-bagian lidah dan fungsinya maka jawabannya akan di uraikan pada paragraf berikut ini.

Papila

Papila mengandung kuncup pengecap (kemoreseptor), yang membantu kita mengidentifikasi antara selera yang berbeda dari makanan. Ketika kita mengunyah makanan, sebagian larut dalam air liur. Bagian makanan yang terlarut ini terjadi kontak dengan selera dan menghasilkan impuls saraf.
Serabut saraf ini dikenal sebagai mikrovili. Serabut saraf ini membawa pesan ke pusat rasa di otak. Kemudian otak merasakan rasa. Selera adalah koleksi sel seperti saraf yang terhubung ke saraf yang berjalan ke otak. Selera adalah organ rasa yang sejati. Mereka memiliki banyak sel-sel sensorik yang pada gilirannya terhubung ke banyak serat saraf yang berbeda.
4 jenis utama dari papila:
  1. papila filiform, atau papila kerucut, yang paling banyak dari empat jenis utama dari papila, yang diatur dalam baris cukup teratur berjalan sejajar dengan alur tengah lidah.
  2. papila poliate yang berkerumun menjadi dua kelompok diposisikan pada setiap sisi lidah.
  3. papila fungiform terlibat dalam sensasi rasa dan memiliki selera yang tertanam di permukaan mereka. Mereka menanggapi baik rasa manis dan asam.
  4. Setiap orang hanya memiliki 7 sampai 12 papila sirkumvalata, namun papila ini masing-masing berisi beberapa ribu selera. Papila sirkumvalata berbetuk bulat, mengangkat, dan terlihat dengan mata telanjang. Mereka diatur dalam bentuk V di bagian belakang lidah.

Tonsil atau amandel

Fungsi utama dari amandel adalah untuk melayani sebagai garis pertahanan pertama dalam sistem kekebalan tubuh.

Adenoid.

Mereka membantu dalam memerangi infeksi

Kuncup rasa (taste bud)

Adalah Struktur yang terletak pada permukaan lidah. Mereka tertanam dalam mukosa papila lidah. Papila adalah juluran pada permukaan diatas lidah.
Kuncup rasa mengandung reseptor untuk rasa. Ada sekitar 3000 Selera pada lidah orang dewasa. Ada empat rasa utama – manis, asin, asam dan pahit. Keempat selera utama dirasakan oleh porsi yang berbeda dari lidah. Ujung lidah kita untuk merasakan garam dan manis. Selera di sisi lidah akan mendeteksi rasa asam. Sedangkan bagian belakang lidah mendeteksi rasa pahit.

Sel reseptor rasa atau reseptor gustatory

Mereka adalah sel berbentuk gelendong yang bersifat neurosensorik. Mereka memiliki rambut di salah satu ujung dan di ujung lain mereka memiliki serabut saraf. Jumlah mereka 5-15 di setiap pengecap.
Bagian-bagian lidah dan fungsinya
Bagian-bagian lidah dan fungsinya

Penyakit pada lidah

  • Kandidiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur, yang sebagian besar disebabkan ragi yang disebut Candida albican. Agen penyebab kurang umum lainnya adalah Candida glabrata dan Candida tropicalis. Ketika itu terjadi pada membran mukosa mulut, itu dikenal sebagai lisan kandidiasis oral. Gejala munculnya dapat diidentifikasi dengan munculnya deposit putih atau berwarna krem tebal di permukaan lidah.
  • Lidah terinfeksi mungkin tampak merah dan sedikit mengangkat dari tingkat normal. Kandidiasis oral menyebabkan sensasi terbakar dan banyak ketidaknyamanan. Hal ini diobati dengan obat antijamur. Pasien diminta untuk menggunakan suspensi oral ini untuk mencuci sekitar mulut dan menelan. Dalam beberapa kasus yang parah, obat dapat diberikan secara intravena pada lidah.
  • Leukoplakia adalah penyakit melibatkan pembentukan bercak putih atau patch pada membran mukosa mulut. Bagian-bagian mulut umum yang mengembangkan leukoplakia adalah lidah, gusi, dll Jika tidak diobati pada waktunya, leukoplakia dapat menyebabkan kanker. Patch leukoplakia di lidah tidak dapat dengan mudah tergores. Penyebab umum penyakit ini seperti merokok dan mengunyah tembakau. Dalam sebagian besar kasus, penyakit lidah ini tidak berbahaya. Tapi mengunjungi dokter gigi diperlukan untuk mencegah kanker.
  • Keratosis pharyngis. Hal ini terjadi ketika protein dari rambut atau kuku, yang disebut keratin, tumbuh di faring. Ini adalah penyakit lidah yang termasuk dalam kelompok penyakit yang tidak ada pengobatan yang dikenal sampai sekarang. Gejala mengidentifikasi adalah sakit di bagian belakang tenggorokan dan kesulitan menelan.

Ciri-Ciri Mahluk Hidup Beserta Contoh Dan Penjelasanya

1. Bernapas

Makhluk hidup memecah makanan secara kimiawi melalui sistem pencernaan menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Zat-zat ini kemudian dibawa ke seluruh tubuh.

Hasil pencernaan makanan dalam tubuh hewan atau tumbuhan dibawa ke setiap sel untuk melaksanakan proses hidupnya. Makanan itu menyediakan energi untuk melakukan kegiatan hidup.

Sel-sel memerlukan oksigen untuk mendapatkan energi dari makanan. Oleh karena itu, semua makhluk hidup bernapas untuk memperoleh oksigen.

2. Memerlukan Makanan

Makhluk hidup memerlukan makanan agar memperoleh energi untuk memelihara dan menjalankan aktivitas hidup. Sebagian besar tumbuhan bersifat autotrof, yaitu memproduksi/menghasilkan makanan sendiri.

Makanan tumbuhan yang berupa zat organik berasal dari pengubahan zat anorganik (zat hara) dengan bantuan sinar matahari dalam proses fotosintesis. Sebagian kecil makhluk hidup, proses pembuatan makanannya menggunakan energi hasil dari reaksi kimia (kemosintesis).

Hewan merupakan makhluk hidup heterotrof, yaitu kebutuhan makanannya bergantung pada organisme lain. Hewan herbivora memenuhi kebutuhan makanannya dengan memakan tumbuhan.

Adapun, hewan karnivora memangsa hewan lain. Sapi tergolong herbivora karena memakan rumput dan cheetah tergolong karnivora karena memangsa zebra. Makanan tersebut harus dicerna dan diolah dalam tubuh dahulu sebelum digunakan untuk aktivitas hidup.

Ciri-ciri Makhluk Hidup beserta Contoh dan Penjelasannya
Gambar: Cheetah vs Zebra

3. Bergerak

Beberapa jenis gerakan manusia dan hewan tampak jelas terlihat, misalnya manusia menari, kepakan sayap burung, sampai kedipan mata sapi.

Gerakan pada beberapa hewan terjadi sangat cepat dan efisien. Gerakan pada hewan selalu berhubungan dengan kebutuhan makan, mencari makanan, menemukan pasangan, atau melarikan diri dari pemangsa.

Pada tumbuhan, kadang gerakannya tidak jelas terlihat. Namun, kamu dapat melihat suatu gerakan sebuah sel tumbuhan di bawah mikroskop.

Pada saat mengamati tumbuhan secara utuh, kadang-kadang kita melihat gerakan yang terjadi pada saat-saat tertentu. Misalnya, bunga mekar di pagi hari dan menguncup di sore hari.

Gerakan pada tumbuhan sangat lambat dan hanya sebagian tubuh saja. Gerakan itu terjadi akibat ada rangsangan dari luar, misalnya mekarnya bunga di pagi hari setelah terkena sinar matahari atau menutupnya daun putri malu setelah terkena sentuhan.

4. Pertumbuhan dan Perkembangan

Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah perubahan pada makhluk hidup yang berupa pertambahan volume, massa, dan tinggi.

Adapun perkembangan adalah perubahan pada makhluk hidup menuju kedewasaan secara seksual yang diawali dari perkembangan zigot.

Jadi, benda yang tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan tidak termasuk golongan makhluk hidup.

5. Reproduksi

Semua organisme bereproduksi (berkembang biak) untuk memperbanyak jenisnya. Hal itu bertujuan untuk memastikan kelangsungan hidup jenisnya agar tidak punah.

Beberapa jenis makhluk hidup dapat berkembang biak tanpa membutuhkan pasangan, yang demikian itu disebut reproduksi aseksual. Adapun pasangan organisme jantan dan betina dalam satu jenis diperlukan dalam proses reproduksi seksual.

Reproduksi seksual dapat terjadi jika dua sel kelamin bertemu untuk menghasilkan anak. Proses pertemuan dua sel kelamin, yaitu sel kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina (ovum/sel telur) disebut fertilisasi.

Fertilisasi pada hewan menghasilkan anak, sedangkan fertilisasi pada tumbuhan akan terbentuk biji, kemudian biji tumbuh menjadi tumbuhan baru.

6. Peka terhadap Rangsang

Ciri lain makhluk hidup adalah peka terhadap rangsangan dari lingkungannya. Rangsangan itu dapat berupa sentuhan, cahaya, rasa, dan suara. Reaksi makhluk hidup terhadap rangsangan itu berbeda-beda.

Misalnya, tumbuhan putri malu (mimoria pudica) akan menutup daunnya ketika disentuh. Cumi-cumi mengeluarkan cairan mirip tinta jika sedang terancam keberadaannya. Begitu pula manusia secara reflek menjauhkan tangannya dari benda panas yang disentuhnya.

Kemampuan makhluk hidup menerima dan mereaksi rangsang disebut iritabilitas. Secara umum, tanggapan terhadap rangsang merupakan suatu bentuk penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannya.

7. Mengeluarkan Zat Sisa

Semua sel penyusun tubuh makhluk hidup mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna. Zat-zat yang tidak berguna tersebut beracun dan berbahaya apabila tertimbun dalam tubuh. Setiap organisme harus mengeluarkan zat sisa agar tidak meracuni tubuh.

Zat-zat yang tidak berguna itu merupakan zat sisa proses metabolisme di dalam sel. Proses pengeluaran zat-zat sisa disebut ekskresi.

8. Melakukan Adaptasi

Ikan mampu hidup di air karena mempunyai organ tubuh untuk menjaga kelangsungan hidupnya, antara lain mempunyai insang untuk bernapas, sirip untuk bergerak, dan sisik yang berlendir agar mudah bergerak dalam air.

Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya disebut adaptasi. Coba, sebutkan contoh adaptasi yang dilakukan oleh hewan-hewan yang lain.

Tumbuhan melakukan adaptasi di antaranya dengan mengubah struktur tubuhnya. Tumbuhan kaktus yang hidup di daerah kering beradaptasi dengan cara memperkecil luas permukaan daun untuk mengurangi penguapan.

Selain itu, kaktus juga mempunyai daun yang menyerupai duri, berakar panjang untuk menjangkau air di dalam tanah, dan hanya mempunyai sedikit stomata.

Pencernaan Sistem Pencernaan Pada Manusia

1. Pengertian Sistem Pencernaan Pada Manusia

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Proses pencernaan pada manusia terbagi atas 5 macam yaitu:

1.1. Injesti

Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, sumpit, dan lain sebagainya.

1.2. Pencernaan Mekanik

Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai dengan keinginan kita.

1.3. Pencernaan Kimiawi

Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’, dan air. Proses ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah enzim.

1.4. Penyerapan

Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan ‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan difusi.

1.5. Penyingkiran

Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’ pencernaan melalui defekasi.

2. Organ Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok. Yaitu:

2.1. Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.

2.2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)

Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas.

3. Bagian-Bagian Sistem Pencernaan Pada Manusia

Bagian-Bagian-Sistem-Pencernaan-Pada[1]
  1. Kelenjar ludah
  2. Parotis
  3. Submandibularis (bawah rahang)
  4. Sublingualis (bawah lidah)
  5. Rongga mulut
  6. Amandel
  7. Lidah
  8. Esofagus
  9. Pankreas
  10. Lambung
  11. Saluran pankreas
  12. Hati
  13. Kantung empedu
  14. duodenum
  15. Saluran empedu
  16. Kolon
  17. Kolon transversum
  18. Kolon ascenden
  19. Kolon descenden
  20. Ileum
  21. Sekum
  22. Appendiks/Umbai cacing
  23. Rektum/Poros usus
  24. Anus

4. Proses Pencernaan Makanan Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia

Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.
Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai berikut:
  • Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
  • Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
  • HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
  • Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam, makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:
  1. Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
  2. Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
  3. Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.
Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.

5. Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia

Gangguan pada sistem pencernaan cukup beragam. Faktor penyebabnya-pun bermacam-macam, di antaranya makanan yang kurang baik dari segi kebersihan dan kesehatan, keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi, dan kelainan pada organ pencernaan.
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan pada manusia. Diantaranya:

5.1. Gastritis

Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.

5.2. Hepatitis

Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.

5.3. Diare

Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar.

5.4. Konstipasi

Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisia makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga karenakurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat serta minum banyak air dapat mencegah gangguan ini.

5.5. Apendisitis

Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.

5.6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen

Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.

5.7. Maag

Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.

5.8. Keracunan

Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.

5.9. Tukak Lambung

Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan rusak.

5.10. Malnutrisi (kurang gizi)

Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.

6. Organ Sistem Pencernaan pada Manusia

Terdapat 6 organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Berikut adalah 6 organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya.

6.1. Mulut

Mulut adalah pintu masuk makanan. Di dalam mulut terdapat lidah, rongga mulut, kelenjar ludah, dan gigi. Jadi fungsi mulut bermacam-macam yaitu menghancurkan makanan, mencerna makanan, mengecap rasa makanan, dan membantu menelan makanan. Di dalam mulut terjadi pencernaan mekanis (dengan gigi dan lidah) dan pencernaan kimiawi (dengan ludah yang mengandung enzim ptialin). Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-bagiannya:
gambar anatomi mulut
Mulut terdiri dari:
  1. Langit-langit
  2. Gigi
  3. Gusi
  4. Tulang langit-langit
  5. Pembuluh darah dan saraf langit-langit
  6. Amandel
  7. Lidah
  8. Anak lidah

6.2. Kerongkongan

Kerongkongan adalah penghubung antara mulut dan lambung. Kerongkongan disebut juga esofagus. Kerongkongan berbentuk tabung dan terdapat otot. Otot pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke lambung dengan menggunakan gerak peristaltik. Berikut adalah gambar anatomi kerongkongan beserta bagian-bagiannya:
kerongkongan
Kerongkongan dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
  1. Bagian superior yang sebagian besar terdiri dari otot rangka.
  2. Bagian tengah yang terdiri dari campuran otot rangka (otot lurik) dan otot polos.
  3. Bagian inferior yang terdiri dari otot polos.

6.3. Lambung

Lambung adalah organ pencernaan yang berfungsi untuk mencerna berbagai zat-zat makanan. Letak lambung berada di bawah sekat rongga badan. Di dalam lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin, enzim renin, enzim lipase, dan asam lambung (HCl). Berikut adalah gambar anatomi lambung beserta bagian-bagiannya:
lambung
Lambung terdiri dari tiga bagian utama yaitu kardiak, fundus, dan pilorus. Di ujung bagian atas lambung yang berbatasan dengan kerongkongan terdapat sfingter yang berfungsi untuk menjaga makanan agar tidak keluar dari lambung dan dimuntahkan kembali. Sedangkan di bagian bawah yang berbatasan dengan usus dua belas jari disebut sfingter pilorus.

6.4. Usus Halus

Usus halus adalah tempat penyerapan sari-sari makanan. Disini juga terjadi proses pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim tripsin, enzim disakarase, enzim erepsin, dan enzim lipase. Sari-sari makanan diserap melalui jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Seluruh sari makanan kecuali asam lemak dan gliserol diangkut melalui vena porta menuju ke hati. Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh limfa. Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta bagian-bagiannya:
usus halus
Di usus halus juga terdapat duodendum (usus dua belas jari), jejunum, dan ileum.

6.5. Usus Besar

Usus besar adalah usus yang terbesar. Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil pencernaan. Disini terjadi penyerapan air dengan jumlah yang terbesar daripada organ lain dan terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan bantuan bakteri. Berikut adalah gambar anatomi usus besar beserta bagian-bagiannya:
usus besar
Struktur usus besar terdiri dari:
  1. Usus buntu
  2. Kolon asedens (kolon naik)
  3. Kolon transversum (kolon datar)
  4. Kolon desendens (kolon turun)
  5. Rektum. Tempat menyimpan feses sebelum dikeluarkan melalui anus.

6.6. Anus

Anus atau dubur adalah penghubung antara rektum dengan lingkungan luar tubuh. Di anus terdapat otot sphinkter yang berfungsi untuk membuka dan menutup anus. Fungsi utama anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang air besar). Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya:
gambar anatomi anus
Di anus terdapat otot sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot sphinkter adalah untuk membuka atau menutup anus. Sedangkan fungsi rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu.

Rabu, 16 Maret 2016

Pengertian Bunyi Menurut Fisika

Pengertian Bunyi Menurut Fisika | Bunyi termasuk salah satu jenis gelombang yang dapat dirasakan oleh indera pendengaran (telinga). Dalam fisika, Pengertian bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan dari benda yang bergetar. Benda yang menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Sumber bunyi yang bergetar akan menggetarkan molekul-molekul udara yang ada disekitarnya. Dengan demikian, syarat terjadinya bunyi adalah adanya benda yang bergetar. Perambatan bunyi memerlukan medium. Kita dapat mendengar bunyi jika ada medium yang dapat merambatkan bunyi. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar bunyi dapat terdengar. Syarat terjadi dan terdengarnya bunyi adalah:
  • ada benda yang bergetar (sumber bunyi)
  • ada medium yang merambatkan bunyi, dan
  • ada penerima yang berada di dalam jangkauan sumber bunyi
Bunyi memiliki cepat rambat yang terbatas. Bunyi memerlukan waktu untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Cepat rambat bunyi sebenarnya tidak terlampau besar. Cepat rambat bunyi jauh lebih kecil dibandingkan denga cepat rambat cahaya. Bahkan sekarang orang telah mampu membuat pesawat yang dapat terbang beberapa kali daripada cepat rambat bunyi. Cepat rambat bunyi sering dirumuskan sebagai berikut:
v = s / t 
v = cepat rambat bunyi (m/s), s = jarak sumber ke pengamat (m), t = selang waktu (s)
Bunyi memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat gelombang bunyi tersebut, antara lain:
  • Merupakan gelombang longitudinal
  • Tidak bisa merambat pada ruang hampa
  • Kecepatan rambatnya dipengaruhi oleh kerapatan medium perambatannya (padat, cair, gas). Paling cepat pada medium yang kerapatannya tinggi.
  • Dapat mengalami resonansi dan pemantulan.
Bunyi dapat mengalami resonansi. Apa itu resonansi? Pengertian resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat getaran benda lain, karena frekuensinya sama. Bunyi dapat mengalami pemantulan, proses pemantulan bunyi dimanfaatkan pada:
  • Penentuan cepat rambat bunyi
  • Pendeteksian cacat dan retak pada pipa logam
  • Survei geofisika
  • Pengukuran ketebalan pelat logam
  • Pengukuran kedalaman tempat.
Bunyi dikategorikan ke dalam beberapa jenis. Jenis-jenis bunyi antara lain sebagai berikut:
  • Bunyi infrasonik: yaitu bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz, dan dapat didengar oleh anjing, jangkrik, angsa, dan kuda.
  • Bunyi audiosonik, yaitu bunyi yang frekuensinya berada antra 20 Hz-20.000 Hz dan dapat didengar manusia.
  • Bunyi untrasonik, yaitu bunyi yang frekuensinya lebih dari 20.000 Hz, dapat didengar oleh kelelawar dan lumba-lumba.
  • Nada, yaitu bunyi yang frekuensinya beraturan.
  • Desah, yaitu bunyi yang frekuensinya tidak teratur.
  • Gaung atau kerdam, yaitu bunyi pantul yang sebagian datang bersamaan dengan bunyi asli, sehingga menggangu bunyi asli.
  • Gema yaitu, bunyi pantul yang datang setelah bunyi asli, sehingga memperkuat bunyi asli.

pengertian Gerak Serta Macam & Jenis Gerak Semu/Relatif, Ganda Dan Lurus


A. Arti / Definsi / Pengertian Gerak
Gerak adalah suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari titik keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda itu berpindah kedudukan terhadap benda lainnya baik perubahan kedudukan yang menjauhi maupun yang mendekati.
B. Jenis / Macam-Macam Gerak
1. Gerak Semu atau Relatif
Gerak semu adalah gerak yang sifatnya seolah-olah bergerak atau tidak sebenarnya (ilusi).
Contoh :
– Benda-benda yang ada diluar mobil kita seolah bergerak padahal kendaraanlah yang bergerak.
– Bumi berputar pada porosnya terhadap matahari, namun sekonyong-konyong kita melihat matahari bergerak dari timur ke barat.
2. Gerak Ganda
Gerak ganda adalah gerak yang terjadi secara bersamaan terhadap benda-benda yang ada di sekitarnya.
Contoh :
Seorang bocah kecil yang kurus dan dekil melempar puntung rokok dari atas kereta rangkaia listrik saat berjalan di atap krl tersebut. Maka terjadi gerak puntung rokok terhadap tiga (3) benda di sekitarnya, yaitu :
– Gerak terhadap kereta krl
– Gerak terhadap bocah kecil yang kurus dan dekil
– Gerak terhadap tanah / bumi
3. Gerak Lurus
Gerak lurus adalah gerak pada suatu benda melalui lintasan garis lurus. Contohnya seperti gerak rotasi bumi, gerak jatuh buah apel, dan lain sebagainya. Gerak lurus dapat kita bagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
a. Gerak lurus beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lurus beraturan dengan kecepatan yang tetap dan stabil.
Misal :
– Kereta melaju dengan kecepatan yang sama di jalur rel yang lurus
– Mobil di jalan tol dengan kecepatan tetap stabil di dalam perjalanannya.
b. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda yang tidak beraturan dengan kecepatan yang berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Misalnya :
– Gerak jatuhnya tetesan air hujan dari atap ke lantai
– Mobil yang bergerak di jalan lurus mulai dari berhenti

Bagian-Bagian Kulit Beserta Fungsinya



Dalam kehidupan sehari-hari kulit mempunyai peran penting untuk kita. Salah satu fungsinya adalah mengeluarkan zat sisa seperti keringat. Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan dalam/kulit jangat, dan hipodermis (jaringan ikat dibawah kulit).
Image
Kulit dibagi menjadi 3 lapisan yaitu :
  • Lapisan Epidermis
Epidermis merupakan lapisan kulit yang terluar, terdiri dari lapisan sel yang telah mati yang disebut juga lapisan tanduk.  Fungsi epidermis adalah sebagai sawar pelindung terhadap bakteri, iritasi kimia, alergi dan lain-lain.
Epidermis dapat dibagi menjadi 5 lapisan :
  • Stratum corneum (lapisan tanduk).
Stratum corneum merupakan lapisan kulit yang paling luar.  Stratum korneum paling tebal pada telapak kaki dan paling tipis pada pelupuk mata, pipi dan dahi. Lapisan ini tersusun atas sel-sel mati yang mudah mengelupas.
  • Stratum lucidum (daerah rintangan).
Lapisan ini berwarna terang dan hanya nampak pada lapisan kulit yang tebal. Hanya terlihat pada telapak kaki dan telapak tangan.
  • Stratum granulosum (lapisan seperti butir).
Lapisan ini menggandung sel-sel bergranula yang menghambar pengeluaran air berlebih. Stratum granulosum berpartisipasi aktif  dalam proses keratinisasi, hanya mekanismenya belum diketahui jelas.
  • Stratum spinosum (lapisan sel duri).
Stratum spinosum (stratum malpighi) terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis. Lapisan ini adalah lapisan paling tebal di epidermis.
  • Stratum germinativum (lapisan sel basal).
Lapisan ini selalu tumbuh dan membelah, lapisan ini banyak ditemukan sel melanosit yang menghasilkan pigmen melanin yang menentukan warna kulit seseorang.
  • Lapisan Dermis
Dermis memiliki ketebalan 3-5 mm, merupakan anyaman serabut kolagen dan elastin yang bertanggung jawab untuk sifat-sifat penting dari kulit.  Dermis mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, gelembung rambut, kelenjar lemak (sebasea), kelenjar keringat, otot dan serabut saraf.
  • Kelenjar Keringat (Glandula Sudorifera)
Kelenjar ini berfungsi mengeluarkan keringat melalui saluran keringat yang bermuara di pori-pori kulit.
  • Kelenjar Minyak ( Glandula Sebasea)
Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak (sebum). Minyak yang dikeluarkan berfungsi untuk melumasi kulit dan membuat rambut tidak kering.
  • Kantong Rambut
Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kantong rambut dilengkapi dengan otot penegak rambut. Pada saat udara dingin, otot rambut berkontraksi yang menyebabkan tegaknya batang rambut.
  • Pembuluh Kapiler Darah
Pembuluh kapiler darah berfungsi mengedarkan zat-zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan rambut dan sel-sel kulit.
  • Ujung-Ujung Saraf Penerima Rangsang
Ujung-Ujung saraf penerima rangsang meliputi :
a) Pacini : Tekanan
b) Ruffini : Panas
c) Krause : dingin
d) Meissener : sentuhan
  • Lapisan Hipodermis (Jaringan ikat bawah kulit terletak di bawah kulit jangat)
Di dalam lapisan ini terdapat lemak yang berfungsi untuk cadangan makanan, menahan panas tubuh, melindungi tubuh bagian dalam terhadap benturan dari luar.
a) Alat pengeluaran keringat.
b) Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
c) Tempat penyimpanan kelebihan lemak.
d) Melindungi tubuh terhadap kuman dari luar.
e) Alat peraba, di ujung kulit terdapat saraf indra yang dapat merasakan kasar dan halus.
f) Alat perasa dingin, panas, nyeri, pedih, dan lain-lain
Gambar :
Image
  • Fungsi Kulit diantaranya :
-Pelindung mekanik, seperti pukulan dan suhu
-Alat peraba
-Penyimpan lemak
-Mengekskresikan keringat
-Tempat perubahan provitamin D menjadi vitamin D

Pengertian Fungsi Dan Bagian-Bagian Hati


Pembahasan kali ini tentu tidaklah kalah menariknya dengan pembahasan waktu lalu, dimana pada waktu itu saya membahas mengenai Keanekaragaman Hayati yang mendapat sambutan yang antusias, Kita mengetahui hati adalah organ peting bagi kelangsungan hidup manusia, Akan tetapi sudahkah kamu mengetahui dengan pasti bagai mana sih struktur hati itu sendiri, atau apa saja sih Bagian-bagian dari hati serta pengertian hati, Semua itu akan terjawab jika anda membaca artikel Penertian Dan Fungsi Hati ini secarah utuh dan tuntas.
fungsi hati manusia
Jika kita artikan secara Umum hati merupakan kelenjar  terbesar dalam tubuh yang beratnya sekitar 1300-1550 gram, berwarna merah cokelat, terdapat pembuluh darah yang banyak dan bersifat lunak. terbesar dalam tubuh yang beratnya sekitar 1300-1550 gram, berwarna merah cokelat, terdapat pembuluh darah yang banyak dan bersifat lunak. Hati berbentuk baji yang permukaan dasarnya ada pada sisi kanan dan puncaknya berada pada sisi kiri tubuh.

Bagian Bagian Hati Manusia

Pada dasarnya Hati dapat kita bagi menjadi empat Bagian atua yang lebih di kenal dengan Nama lobus. sementara ada dua lobus utama – lobus kanan, yang jauh lebih besar, dan lobus kiri. Setiap lobus terdiri dari unit multi-sisi yang disebut lobulus. Sebagian hati memiliki antara 50.000 dan 100.000 lobulus. Setiap lobulus terdiri dari vena sentral yang dikelilingi oleh sel-sel hati kecil dikelompokkan dalam lembaran atau bundel. Sel-sel ini kemudian melakukan pekerjaan hati dan Rongga sinusoid di kenal sebagai memisahkan kelompok seldalam sebuah lobulus.Sinusoid memberikan hati tekstur kenyal dan memungkinkan untuk menyimpan sejumlah besar darah.
Jika kita melihat dengan detail ternyata sistem suplai darah pada Hati tidak biasa seperti organ tubuh lainya. hati menerimah darah yang mengandung Oksigen dari jantung. Darah itu memasuki hati melalui arteri hepatik.hati juga menerima darah penuh dengan Nutrisi, atau partikel makanan yang di cerna, dari usus kecil. Darah ini memasuki hati melalui vena portal. Dalam hati, arteri hepatik dan cabang vena portal ke dalam jaringan pembuluh darah kecil yang bermuara di sinusoid.
Sel sel yang di miliki hati menyerap Nutrisi dan juga oksigen dari darah yang mengalir melalui sinusoid. Sel sel ini juga menyaring limbah dan racun yang datang, Pada waktu bersamaan sel sel tersebut mengeluarkan gula, vitamin, mineral, dan zat lainya ke dalam darah.Sinusoid mengalir ke vena sentral, yang bergabung membentuk vena hepatika. Darah meninggalkan hati melalui vena hepatika.
Pada lobulus juga terkandung kapiler empedu, yang berbentuk tabung kecil membawa empedu kemudian disekresikan oleh sel-sel hati. Kapiler empedu bergabung untuk membentuk saluran empedu, yang membawa empedu dari hati. kemudian setelah meninggalkan hati, saluran empedu bergabung bersama, membentuk duktus hepatika. Hati memproduksi empedu terus menerus, bahkan jika usus kecil tidak mencerna makanan. Kelebihan empedu mengalir ke kandung empedu, di mana disimpan untuk digunakan nanti. Empedu dari hati dan kandung empedu mengalir ke dalam usus kecil melalui saluran empedu.
Seperti yang sudah di Singgung di Atas hati merupakan organ padat terbesar dalam tubuh. mungkin banyak orang yang tidak tahu bahwasanya hati juga merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh. Hati sebenarnya adalah dua jenis kelenjar. Ini merupakan kelenjar sekresi karena memiliki struktur khusus yang dirancang untuk memungkinkan untuk membuat serta mengeluarkan empedu ke dalam saluran empedu. Hal ini juga merupakan kelenjar endokrin karena itu membuat dan mengeluarkan bahan kimia secara langsung ke dalam darah yang memiliki efek pada organ-organ lain di dalam tubuh. Empedu merupakan cairan yang baik membantu dalam pencernaan dan penyerapan lemak serta membawa produk-produk limbah ke dalam usus.
Taukah Kamu di dalam tubuh manusia ada banyak kelenjar yang membuat dan mengeluarkan zat, termasuk pankreas (enzim pencernaan), tiroid dan kelenjar endokrin lainya(hormon), kelenjar lambung di perut(asam) dan kelenjar getah bening.

Fungsi Hati Pada Manusia

Jika Selama ini di dalam fikiran kita tertanam Bahwasanya Fungsi hati untuk merasakan Emosi dan sejenisnya, ternyata Hati juga memiliki Fungsi Yang lebih komplek, di antaranya sebagai Berikut ini :
obat obatan
Menawarkan racun dan menetralkan racun (detoksifikasi)
Hati Mampu menghilangkan racun yang masuk ke dalam darah dengan cara membersihkannya terhadap zat-zat yang berbahaya misalnya alkohol dan obat-obatan yang kita minum baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
Metabolisme karbohidrat
Glukosa dan monoksarida lain seperti galaktosa dan fluktosa diubah ke glikogen. Glikogen merupakan karbohidrat pembentukannya dari ratusan unit glukosa yang terikat secara bersama. Keuntungan menyimpan karbohidrat menjadi glikogen adalah memudahkan dalam menghasilkan energi, produksi energi yang tinggi, tidak mengganggu kandungan dari cairan antarsel.
Membantu membuang zat bilirubin
Tau kah kamu Pembaca genggaminternet.com Bilirubin adalah zat yang tidak baik bagi tubuh sehingga harus dibuang melalui sistem ekskresi
Metabolisme lemak
Tau kah kamu Pembaca genggaminternet.com lemak akan keluar ketika dibutuhkan tubuh dari tempat penyimpanannya yang kemudian diangkut melalui darah menuju ke hati dan selanjutnya dipecah menjadi asam lemak dan gliserol
Sebagai tempat pembentukan dan pembongkaran sel darah merah
Tau kah kamu Pembaca genggaminternet.com Dalam 6 bulan kehidupan janin, hati akan menghasilkan sel darah merah yang berangsur-angsur diambil alih oleh sumsum tulang dimana terdiri dari 3 juta sel darah melewati hati yang akan dihancurkan dalam setiap detiknya. dan zat yang masih terdapat dalam darah digunakan untuk membentuk sel darah merah yang baru.
Metabolisme protein
Tau kah kamu Pembaca genggaminternet.com Terdapat asam amino yang tidak butuhkan oleh tubuh yang dikeluarkan dalam bentuk urea dan asam urat melalui sel hati ke dalam darah untuk diekresi oleh ginjal dan kemudian dibuang melalui urine.
Tempat penyimpanan berbagai zat
Tau kah kamu Pembaca genggaminternet.com Hati juga merupakan tempat dalam penyimpanan berbagai zat seperti lemak, glikogen, vitamin A, B12, D, dan K, serta zat besi.
Sintetis kolesterol dan protein plasma
Hati dapat mensintetis koleterol dan steroid serta produk protein plasma misalnya prtorombin, fibrinogen, dan sebagian besar globulin.
Menghasilkan zat yang dapat melarutkan lemak
Hati menghasilkan sekitar 0,5 – 1 liter cairan empedu dalam setiap hari. Cairan empedu tersebut akan melarutkan lemak yang ada didalam usus.
Mengatifkan vitamin D
Hati dan peran ginjal yang keduanya berpartisipasi dalam mengaktifkan vitamin D

Berikut Beberapa Istilah yang mucul di pembahasan di atas yang mungkin ada sebagain besar teman-teman kurang memahaminya, oleh karenanya pada akhir artikel ini saya buat catatanya.
Vena hepatika
Pembuluh darah yang berfungsi dalam mengangkut darah terdeoksigenasi dan darah yang telah disaring oleh hati adalah darah dari lambung, usus kecil, usus besar, pankreas ke vena kava inferior.
Vena sentralis
Pada bagian tengah tiap lobulus. Vena bergabung menjadi vena yang lebih besar dan membentuk vena hepatika yang selanjutnya menuju ke dalam vena kava interior.
Lakuna
Adalah ruangan yang memisahkan antara satu lobulus dengan lobulus lainnya.
Diafragma
Ini merupakan membran otot yang memisahkan dada dari perut.
Kantung empedu
Ini merupakan bagian dari sistem empedu yang berfungsi dalam reservoir penyimpanan untuk empedu.
Arteri hepatika
Adalah sebuah arteri yang berfungsi dalam mendistribusikan darah ke hati, pankreas dari empedu serta lambung bagian duodenum dari usus halus.

Stuktur Dan Fungsi Pada Gigi


Advertisement
 
Gigi merupakan organ tubuh manusia yang paling keras, lebih keras dari tulang. Bahkan gigi manusia dapat membengkokkan alumunium dan merusak batu bata tanpa mengalami kerusakan. Gigi lebih kuat dari logam baja pada pemanasan dengan suhu sangat tinggi. Pada suhu tertentu baja akan meleleh menjadi cair, namun pada suhu yang sama gigi yang dipanaskan tidak akan meleleh. Orang yang telah meninggal selama ratusan tahun, akan mengalami pembusukan hingga tulang-tulangnya, dan gigi adalah organ terahir yang masih tersisa.

Struktur Gigi

Gigi manusia dapat dibagi menjadi 3 bagian yang berbeda, yaitu mahkota gigi, leher gigi, dan akar gigi. Mahkota gigi merupakan bagian gigi yang tidak tertanam pada gusi sehingga dapat terlihat dari luar. Bagian terluar dari mahkota gigi adalah email, merupakan lapisan tipis dan paling keras karena memiliki komponen 98% mineral. Di bawah email terdapat dentin, bagian ini tersusun atas 40% mineral sehingga masih cukup keras. Bagian ini tidak memiliki saraf dan pembuluh darah sehingga tidak menimbulkan rasa sakit apabila rusak atau berlubang.
struktur gigi
Struktur gigi manusia
Leher gigi merupakan bagian yang tertanam dalam gusi dan menghubungkan mahkota dengan akar gigi. Bagian akar gigi tertanam dalam pada gusi dan berhubungan dengan tulang rahang. Pada akar gigi terdapat sumsum gigi yang di dalamnya banyak terdapat saraf dan pembuluh darah. Apabila gigi berlubang dan mencapai bagian ini, dapat menimbulkan rasa sangat sakit apabila mendapat tekanan fisik.
Bagian terluar akar gigi disebut sebagai semen, yang memiliki ribuan serat yang mengikat gigi pada tulang rahang. Serat-serat semen dan jaringan ikat lain membentuk jaringan periodontal yang berfungsi sebagai bantalan bagi gigi.

Jenis-Jenis Gigi

Manusia dan hewan memiliki 3 jenis gigi yang berbeda, yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Gigi seri memiliki bentuk agak pipih mirip seperti kapak dan digunakan untuk memotong makanan. Gig taring berbentuk runcing dan berfungsi untuk mengoyak makanan. Sedangkan gigi geraham berbentuk balok dengan ujung yang beralur yang berfungsi untuk mengunyah atau menghaluskan makanan.
Anak kecil memiliki jumlah gigi yang berbeda dengan orang dewasa. Gigi anak-anak disebut dengan gigi susu dan berjumlah 20 buah dengan susunan sebagai berikut.
  • Rahang atas     : 4 gigi seri, 2 gigi taring, 4 gigi geraham
  • Rahang bawah : 4 gigi seri, 2 gigi taring, 4 gigi geraham

gigi susu dan permanan
Susunan dan rumus gigi susu dan permanen
Gigi-gigi susu tersebut akan tanggal satu persatu dan digantikan dengan gigi permanen. Tidak seperti ikan hiu yang giginya dapat terus berganti, apabila gigi permanen manusia telah tanggal tidak akan tumbuh gigi yang baru lagi. Gigi permanen berjumlah 32, dengan susunan sebagai berikut.
  • Rahang atas     : 4 gigi seri, 2 gigi taring, 4 gigi geraham depan, 6 gigi geraham belakang
  • Rahang bawah : 4 gigi seri, 2 gigi taring, 4 gigi geraham depan, 6 gigi geraham belakang

Awalnya gigi permanen hanya berjumlah 20 buah, namun seiring pertambahan umur gigi geraham belakang akan tumbuh satu-persatu hingga jumlahnya mencapai 32.

Fungsi Gigi

Fungsi utama gigi adalah sebagai organ pencerna mekanik untuk menghaluskan makanan sebelum ditelan. Makanan perlu dihaluskan terlebih dahulu agar lebih mudah bagi enzim untuk mencerna makanan secara enzimatik. Partikel makanan yang berukuran lebih kecil akan menghasilkan luas permukaan yang lebih luas sehingga kerja enzim dapat maksimal.
Selain berfungsi untuk menghaluskan makanan, gigi juga berfungsi untuk estetika wajah. Struktur gigi seseorang sangat mempengaruhi bentuk wajahnya. Orang yang memiliki struktur gigi menjorok ke depan akan memiliki wajah yang dianggap kurang menarik dibandingkan orang yang memiliki gigi yang rata. Struktur gigi yang gingsul (kurang rata) dinggap sebagian orang sebagai sesuatu yang unik dan menjadikan senyuman seseorang menjadi napak lebih manis.
Gigi juga berfungsi dalam membentuk suara yang dihasilkan seseorang. Orang tua yang telah kehilangan banyak gigi cenderung mengeluarkan suara yang tidak jelas ketika berbicara. Hal ini karena posisi gigi dan lidah sangat menentukan dalam membentuk dan memperjelas suara yang dihasilkan oleh pita suara. 

Stuktur, Jaringan, Jenis & Fungsi Akar Pada Tumbuhan

Fungsi Akar Pada Tumbuhan
Adapun fungsi akar pada tumbuhan secara umum sebagai berikut.
1) Sebagai penyokong Batang Tumbuhan
2) tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah) karena memiliki kemampuan menerobos lapisan-lapisan tanah.
3) Menyerap garam mineral dan air melalui bulu-bulu akar.
4) Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya wortel dan ketela pohon.
5) Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau (Rhizopora sp.) akar berperan untuk pernapasan.
6) Alat perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tertentu.


Jenis Jenis Akar Tumbuhan


Berdasarkan jenisnya, akar tumbuhan terbagi menjadi tiga jenis , yaitu  jenis akar tunggang , jenis akar serabut dan jenis akar adventif.

Jenis akar tunggang dimiliki oleh akar tumbuhan dikotil, sedangkan Jenis akar serabut dimiliki oleh akar tumbuhan monokotil. Pada Jenis akar tunggang terdiri atas sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan ranting akar. Akar berasal dari perkembangan akar primer biji yang berkecambah. ( Jenis Akar Tunggang Tumbuhan )

Sementara pada jenis akar serabut, terdiri atas sejumlah akar kecil, ramping yang ke semuanya memiliki ukuran sama. Sistem perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang sebanyak banyaknya, cabang tidak menjadi besar, dan akar primer selanjutnya mengecil, bentuknya mirip benang-benang. Perhatikan Gambar 1. ( Jenis Akar Serabut Tumbuhan )

Gambar 1. Sistem akar tunggang

dan sistem akar serabut


Sedangkan jenis perakaran adventif, merupakan akar yang tumbuh dari setiap bagian tubuh tanaman dan bukan akar primer. Misalnya akar yang keluar dari umbi batang, akar yang keluar dari batang (cangkokan). ( Jenis Akar Adventif Tumbuhan )

Gambar 2. Akar liar (adventitious)

pada tanaman jagung


Selain menjulur dari dasar tunas, akar tumbuhan juga dapat keluar dari permukaan tanah. Akar demikian bisa muncul dari batang ataupun daun. Kita dapat menyebut akar yang tumbuh pada bagian yang tidak semestinya ini dengan nama akar liar atau adventitious (lihat Gambar 2.). Akar liar berfungsi sebagai penyangga dan penyokong batang tumbuhan yang menjulang tinggi. Sebagai contoh ialah akar tanaman jagung yang tumbuh dari batangnya.

Struktur & Jaringan Penyusun Akar pada tumbuhan Secara morfologi dan anatomi

Secara morfologis ( dipotong membujur )  Struktur dan Jaringan akar terdiri atas : leher akar (pangkal akar), batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut akar, ujung akar, dan tudung akar (kaliptra). Perhatikan Gambar 3.

Gambar 3. Akar dan bagian-bagiannya


Bagian akar yang secara langsung terhubung dengan batang disebut leher akar. Sementara bagian yang berada di antara leher dan ujung akar dinamakan batang akar. Selanjutnya, akar juga memiliki bagian menonjol pada batang yang membentuk cabang akar. Selain itu, ada juga akar halus bercabang-cabang yang disebut serabut akar. Lalu, akar juga memiliki bagian yang mengalami diferensiasi pada jaringan epidermisnya. Bagian ini dinamakan rambut akar. Sementara, bagian ujung akar yang berfungsi sebagai pelindung mesistem saat akar memanjang menembus tanah disebut tudung akar.

Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang dilindungi kaliptra (tudung akar). Meristem apikal selalu membelah diri menghasilkan sel-sel baru. Sel-sel baru terbentuk pada bagian tudung akar atau bagian dalam meristem apikal. Pembelahan meristem apikal membentuk daerah pemanjangan, disebut zona perpanjangan sel. Di belakangnya terdapat zona diferensiasi sel dan zona pendewasaan sel. Pada zona diferensiasi sel, sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen. Misalnya beberapa sel terdiferensiasi menjadi xilem, floem, parenkim, dan sklerenkim. Perhatikan Gambar 4.

Gambar 4

Struktur morfologi akar


Secara anatomi ( dipotong melintang ) Struktur dan jaringan  penyusun akar tumbuhan sebagai berikut :

1) Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat. Dinding selnya tipis sehingga mudah ditembus air. Memiliki rambut-rambut akar yang merupakan hasil aktivitas sel dari belakang titik tumbuh. Rambut rambut akar berfungsi memperluas bidang penyerapan.
2) Korteks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapislapis, dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. Jaringanjaringan yang terdapat pada korteks antara lain: parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.

 Gambar 5.

Pita Kaspari pada sel endodermis. Sel endodermis dengan penebalan gabus ini sulit ditembus oleh air.

3) Endodermis terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis berupa satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding selnya mengalami penebalan gabus. Deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. Pita kaspari ini tidak tembus air dan zat-zat terlarut lainnya. Air dan zat-zat terlarut yang melewati endodermis harus melalui protoplasma yang melekat pada pita kaspari dan melalui dinding sel yang letaknya sejajar dengan silinder pusat. (Gambar 2.13 pita kaspari) .Pada lapisan endodermis juga ditemui lapisan yang mengalami penebalan zat gabus. Penebalan tersebut membentuk huruf U, sehingga disebut sel U. Sel ini bersifat impermiabel sehingga tidak dapat dilalui air.  Penebalan gabus ini tidak dapat ditembus oleh air, sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis yang  terletak segaris dengan xilem yang dindingnya tidak menebal, yang disebut sel penerus air. Jadi Endodermis merupakan pemisah antara korteks dengan stele serta berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat..
4) Stele (silinder pusat) terletak di sebelah dalam endodermis. Berkas pengangkutan terdapat di antara stele.


Jaringan penyusun anatomi akar secara umum dapat Anda amati pada Gambar 6. berikut.

Gambar 6.

Struktur jaringan penyusun akar tumbuhan Dikotil dan akar tumbuhan Monokotil yang diamati secara melintang

Pengertian, Bagian-Bagian Dan Fungsi Ginjal

Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.

Anatomi dasar

Letak

Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).
Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal bagian atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.
Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.
Potongan membujur ginjal

Struktur detail

Berat dan besar ginjal bervariasi; hal ini tergantung jenis kelamin, umur, serta ada tidaknya ginjal pada sisi lain.Pada orang dewasa, rata-rata ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11,5 cm, lebar sekitar 6 cm dan ketebalan 3,5 cm dengan berat sekitar 120-170 gram atau kurang lebih 0,4% dari berat badan.[1] Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter.

Vaskularisasi

Aliran darah ginjal berasal dari arteri renalis yang merupakan cabang langsung dari aorta abdominalis, sedangkan yang mengalirkan darah balik adalah vena renalis yang merupakan cabang vena kava inferior. Sistem arteri ginjal adalah tidak ada anastomosis ke cabang arteri lain

Organisasi

Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh jaringan fibros tipis dan mengkilap yang disebut kapsula fibrosa ginjal dan di luar kapsul ini terdapat jaringan lemak perirenal. Di sebelahatas ginjal terdapat kelenjar adrenal. Ginjal dan kelenjar adrenal dibungkus oleh fasia gerota. Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urine. Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen. Di antara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula Bowman terdapat tiga lapisan:
  1. kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus
  2. lapisan kaya protein sebagai membran dasar
  3. selapis sel epitel melapisi dinding kapsula Bowman (podosit)
Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari glomerulus, melewati ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan dalam kapsula Bowman dalam bentuk filtrat glomerular. Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah ataupun molekul protein yang besar. Protein dalam bentuk molekul kecil dapat ditemukan dalam filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal. [2]
Jaringan ginjal. Warna biru menunjukkan satu tubulus
Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal. Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle pada awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis. Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri dari:
  • tubulus penghubung
  • tubulus kolektivus kortikal
  • tubulus kloektivus medularis
Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut aparatus juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin
Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemih melewati ureter.

Fungsi homeostasis ginjal

Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah.
Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi.
Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.