Fungsi Akar Pada Tumbuhan
Adapun fungsi akar pada tumbuhan secara umum sebagai berikut.1) Sebagai penyokong Batang Tumbuhan
2) tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah) karena memiliki kemampuan menerobos lapisan-lapisan tanah.
3) Menyerap garam mineral dan air melalui bulu-bulu akar.
4) Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya wortel dan ketela pohon.
5) Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau (Rhizopora sp.) akar berperan untuk pernapasan.
6) Alat perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tertentu.
Jenis Jenis Akar Tumbuhan
Berdasarkan jenisnya, akar tumbuhan terbagi menjadi tiga jenis , yaitu jenis akar tunggang , jenis akar serabut dan jenis akar adventif.
Jenis akar tunggang dimiliki oleh akar
tumbuhan dikotil, sedangkan Jenis akar serabut dimiliki oleh akar
tumbuhan monokotil. Pada Jenis akar tunggang terdiri atas sebuah akar
besar dengan beberapa cabang dan ranting akar. Akar berasal dari
perkembangan akar primer biji yang berkecambah. ( Jenis Akar Tunggang Tumbuhan )
Sementara pada jenis akar serabut,
terdiri atas sejumlah akar kecil, ramping yang ke semuanya memiliki
ukuran sama. Sistem perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer
membentuk cabang sebanyak banyaknya, cabang tidak menjadi besar, dan
akar primer selanjutnya mengecil, bentuknya mirip benang-benang.
Perhatikan Gambar 1. ( Jenis Akar Serabut Tumbuhan )
Gambar 1. Sistem akar tunggang
dan sistem akar serabut
Sedangkan jenis perakaran adventif,
merupakan akar yang tumbuh dari setiap bagian tubuh tanaman dan bukan
akar primer. Misalnya akar yang keluar dari umbi batang, akar yang
keluar dari batang (cangkokan). ( Jenis Akar Adventif Tumbuhan )
Gambar 2. Akar liar (adventitious)
pada tanaman jagung
Selain menjulur dari
dasar tunas, akar tumbuhan juga dapat keluar dari permukaan tanah. Akar
demikian bisa muncul dari batang ataupun daun. Kita dapat menyebut akar
yang tumbuh pada bagian yang tidak semestinya ini dengan nama akar liar
atau adventitious (lihat Gambar 2.). Akar liar berfungsi sebagai
penyangga dan penyokong batang tumbuhan yang menjulang tinggi. Sebagai
contoh ialah akar tanaman jagung yang tumbuh dari batangnya.
Struktur & Jaringan Penyusun Akar pada tumbuhan Secara morfologi dan anatomi
Secara morfologis ( dipotong membujur ) Struktur dan Jaringan akar terdiri atas
: leher akar (pangkal akar), batang akar, cabang akar, serabut akar,
rambut akar, ujung akar, dan tudung akar (kaliptra). Perhatikan Gambar
3.
Gambar 3. Akar dan bagian-bagiannya
Bagian akar yang secara langsung
terhubung dengan batang disebut leher akar. Sementara bagian yang berada
di antara leher dan ujung akar dinamakan batang akar. Selanjutnya, akar
juga memiliki bagian menonjol pada batang yang membentuk cabang akar.
Selain itu, ada juga akar halus bercabang-cabang yang disebut serabut
akar. Lalu, akar juga memiliki bagian yang mengalami diferensiasi pada
jaringan epidermisnya. Bagian ini dinamakan rambut akar. Sementara,
bagian ujung akar yang berfungsi sebagai pelindung mesistem saat akar
memanjang menembus tanah disebut tudung akar.
Akar berkembang dari meristem apikal
di ujung akar yang dilindungi kaliptra (tudung akar). Meristem apikal
selalu membelah diri menghasilkan sel-sel baru. Sel-sel baru terbentuk
pada bagian tudung akar atau bagian dalam meristem apikal. Pembelahan
meristem apikal membentuk daerah pemanjangan, disebut zona perpanjangan
sel. Di belakangnya terdapat zona diferensiasi sel dan zona pendewasaan
sel. Pada zona diferensiasi sel, sel-sel akar berkembang menjadi
beberapa sel permanen. Misalnya beberapa sel terdiferensiasi menjadi
xilem, floem, parenkim, dan sklerenkim. Perhatikan Gambar 4.
Gambar 4
Struktur morfologi akar
Secara anatomi ( dipotong melintang ) Struktur dan jaringan penyusun akar tumbuhan sebagai berikut :
1) Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat.
Dinding selnya tipis sehingga mudah ditembus air. Memiliki
rambut-rambut akar yang merupakan hasil aktivitas sel dari belakang
titik tumbuh. Rambut rambut akar berfungsi memperluas bidang penyerapan.
2) Korteks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapislapis,
dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk
pertukaran gas. Jaringanjaringan yang terdapat pada korteks antara lain:
parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
Gambar 5.
Pita Kaspari pada sel endodermis. Sel endodermis dengan penebalan gabus ini sulit ditembus oleh air.
3) Endodermis terletak di sebelah dalam korteks.
Endodermis berupa satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang
antarsel. Dinding selnya mengalami penebalan gabus. Deretan sel-sel
endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. Pita
kaspari ini tidak tembus air dan zat-zat terlarut lainnya. Air dan
zat-zat terlarut yang melewati endodermis harus melalui protoplasma yang
melekat pada pita kaspari dan melalui dinding sel yang letaknya sejajar
dengan silinder pusat. (Gambar 2.13 pita kaspari) .Pada lapisan
endodermis juga ditemui lapisan yang mengalami penebalan zat gabus.
Penebalan tersebut membentuk huruf U, sehingga disebut sel U. Sel ini
bersifat impermiabel sehingga tidak dapat dilalui air. Penebalan gabus
ini tidak dapat ditembus oleh air, sehingga air harus masuk ke silinder
pusat melalui sel endodermis yang terletak segaris dengan xilem yang
dindingnya tidak menebal, yang disebut sel penerus air. Jadi Endodermis
merupakan pemisah antara korteks dengan stele serta berfungsi sebagai
pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder
pusat..
4) Stele (silinder pusat) terletak di sebelah dalam endodermis. Berkas pengangkutan terdapat di antara stele.Jaringan penyusun anatomi akar secara umum dapat Anda amati pada Gambar 6. berikut.
Gambar 6.
Struktur jaringan penyusun akar tumbuhan Dikotil dan akar tumbuhan Monokotil yang diamati secara melintang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar